Tak terasa tahun 2022 sudah berlalu separuhnya. Nyaris satu tahun yang lalu perjuangan saya dalam berburu NIP dimulai, ditandai dengan terbitnya pengumuman terkait Seleksi Penerimaan CPNS Kementerian Luar Negeri pada tanggal 30 Juni 2021.
Pada tanggal 3 Agustus 2021, setelah sekitar dua minggu menunggu, pengumuman kelulusan seleksi administrasi pun diterbitkan. Pada pengumuman ini disampaikan bahwa terdapat 1436 peserta yang berhak untuk ikut SKD (ini yang formasi PK-umum aja ya, excluding cumlaude).
Setelah pengumuman tersebut keluar, para peserta yang merasa kurang puas dengan keputusan panitia diberikan kesempatan untuk menyanggah keputusan tersebut dari tanggal 4 hingga 7 Agustus 2021.
Nah, karena saya adalah peserta ujian dari titik lokasi (tilok) luar negeri, proses menunggunya jadi terasa lamaaaa sekali. Peserta dalam negeri tentu saja didahulukan.
Pengumuman pelaksanaan SKD tilok dalam negeri keluar pada tanggal 26 Agustus 2021. Diumumkan bahwa ujian untuk peserta dalam negeri dijadwalkan pada tanggal 2-18 September, sedangkan untuk peserta tilok luar negeri harap bersabar dulu, pengumumannya akan menyusul.
Baru pada tanggal 18 Oktober pengumuman pelaksanaan SKD tilok luar negeri diterbitkan, hampir dua bulan berselang sejak pengumuman sebelumnya. Jadwal tes SKD untuk peserta dari luar negeri yaitu tanggal 26-27 Oktober. Bisa dibilang, saya punya advantage untuk mempersiapkan diri >1.5 bulan lebih lama dibanding peserta dalam negeri. Syukuri saja lah ya? Hehe.
Pertarungan pertama pun dimulai. Pada tanggal 26 Oktober 2021, KBRI Kuala Lumpur menjadi saksi dimulainya upaya saya untuk menyingkirkan lawan-lawan sesama pejuang NIP. Karena situasi pandemi, maka kami diwajibkan untuk datang dengan hasil antigen negatif. Sesampainya di lokasi ujian pun kami dites antigen lagi oleh panitia pelaksana.
Hari itu saya pulang dengan membawa skor 446. TWK: 110, TIU: 155, dan TKP 181. Alhamdulillah lulus passing grade.
Setelah menanti beberapa lama, hasil SKD pun diumumkan pada tanggal 13 November 2021, dengan nilai 446 tadi, saya berada di posisi 75 dari 1242 orang yang ikut ujian (padahal yang lulus administrasi itu 1445 orang lho, artinya lebih dari 200 peserta urung berpartisipasi).
Karena dibutuhkan sebanyak 71 orang dari formasi umum untuk posisi ini, maka artinya 213 peserta (jumlah formasi x3) dengan peringkat teratas dinyatakan berhak lanjut ke tahapan berikutnya yaitu Seleksi Kompetensi Bidang. Hurray! Rintangan pertama berhasil terlalui.
Pada posisi yang saya lamar, SKB terbagi atas: a. SKB bahasa asing (bobot 20%) b. SKB esai & wawancara (sebuah kesatuan, tapi nyatanya ini dua tes terpisah, bobot 30%) c. SKB kesehatan fisik (sistem gugur, say no to drugs!) d. SKB CAT (bobot 50%)
Masing-masing tes ini akan dilebur sesuai bobotnya masing-masing. Setelah nilai akhir SKB didapatkan, akan dilebur lagi dengan SKD yang tadi, dengan komposisi: SKD bobot 40%, SKB bobot 60%.
Urutan tes a,b,c,d yang saya sebutkan diatas bukan urutan yang baku/tetap ya! Setiap peserta punya jadwal berbeda-beda, ada yang dapetnya a-b-c-d kaya saya, ada yang b-a-c-d, d-a-b-c dan lain sebagainya. Yang saya ceritakan di tulisan ini adalah urutan tes SKB saya.
Pengumuman tentang SKB bahasa asing diterbitkan pada tanggal 19 November 2021. Pada pengumuman tersebut dijelaskan bahwa sebelum memulai ujian para peserta diharuskan untuk mengikuti readiness check pada tanggal 21-22 November.
Readiness check pada dasarnya adalah briefing untuk memastikan agar semua peserta mengerti tata cara ujian, dan juga untuk memastikan bahwa perangkat yang digunakan peserta memenuhi spesifikasi minimum, mengingat ujian ini akan dilaksanakan secara online oleh penyelenggara yang ditunjuk Kementerian Luar Negeri. Saya kebagian readiness check pada pukul 13.00 wib di tanggal 22 November.
Dari briefing tersebut, saya mendapatkan informasi bahwa ternyata ujian SKB bahasa asing hanyalah tes TOEFL biasa. Sepertinya pihak Kemlu ingin memverifikasi nilai TOEFL yang kita submit di tahap awal dengan menggunakan mata kepala mereka sendiri. That’s it.
SKB bahasa asing diselenggarakan di hari berikutnya yaitu tanggal 23-24 November 2021. Saya kebagian sesi 1 jam 10.00 WIB, tanggal 24 November. Penyelanggara tes saya adalah ILP, diawasi secara online dengan menggunakan zoom.
Setau saya Kemlu menggunakan dua penyelenggara tes untuk SKB bahasa asing ini. Selain ILP ada juga LBI FIB UI. Kehadiran dua penyelenggara ini agaknya membuat kecemburuan sosial mencuat ke permukaan, terlihat dari kegaduhan di grup telegram dimana sebagian peserta menuding bahwa salah satu penyelenggara terkesan lebih longgar atau lebih santai daripada penyelenggara lainnya. Benarkah? Wallahualam.
Untuk JFPK, sistem penilaiannya seperti ini:
Alhamdulillah saya berhasil mengamankan nilai 100 dengan memperoleh skor TOEFL 573. Sialnya, dengan skema penilaian seperti diatas hampir bisa dipastikan bahwa 90% pesaing saya juga mampu mengamankan nilai 100. Terpantau hanya belasan orang dari total 213 peserta ujian yang perolehan nilainya bukan 100. Itupun sudah termasuk peserta yang nilainya 0 karena tidak mengikuti ujian. Skor 573 maupun 600 sekalipun, tidak akan terlalu menolong disini.
Agak jauh kan ya? Silakan atur strategimu dengan sebaik-baiknya!
Read More
Pada tulisan yang satu ini, saya akan membagikan pengalaman saya mengikuti tes CPNS 2021 untuk merebut kursi Penata Kanselerai (PK) di Kementerian Luar Negeri. Untuk tahun ini, Jabatan Fungsional Penata Kanselerai (selanjutnya saya sebut JFPK) membutuhkan 71 formasi umum dan 9 formasi cumlaude.
Insyaallah alur seleksinya akan saya ulas selengkap-lengkapnya agar teman-teman bisa mendapat gambaran tentang jenis-jenis tes beserta rentang waktu antar tes tersebut, supaya teman-teman bisa mengatur strategi dengan baik.
Baiklah, tanpa memperpanjang muqoddimah, mari kita mulai!
Administrasi
Tentu saja perjuangan seleksi CPNS dimulai dari seleksi administrasi. As usual, teman-teman semua harus pasang mata dan telinga baik-baik agar tidak terjegal di tahap ini; pastikan latar belakang pendidikan tepat sesuai permintaan, IPK maupun skor TOEFL memadai, dan lain sebagainya.
Tidak usah khawatir, persyaratan administrasinya terbilang bersahabat kok, tidak terlalu menyulitkan. Di tahun saya ini, JFPK cuma minta IPK 2.75 dan TOEFL 475. Baca pengumuman dengan teliti ya, bisa saja aturan di era teman-teman berbeda dengan info yang saya tulis disini.
18 Juli 2021 saya catatkan sebagai awal mula perjuangan saya. Surat lamaran kepada Kementerian Luar Negeri saya layangkan pada tanggal tersebut. Beruntung sekali zaman sudah canggih, sehingga meskipun saya berdomisili di luar Indonesia, saya tetap bisa mengikuti seleksi tahun ini.
Beberapa dokumen yang perlu diunggah ke website SSCASN diantaranya:
- Ijazah
- Transkrip nilai
- Pas foto latar belakang merah
- Surat lamaran sesuai format yang telah disediakan (bermaterai)
- Surat pernyataan sesuai format yang telah disediakan (bermaterai)
- Surat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi
- Daftar riwayat hidup sesuai dengan format yang telah disediakan (bermaterai)
- Sertifikat TOEFL
- Akta kelahiran
- KTP
Asyik ya, tinggal scan dan upload. Tidak ada hard copy yang perlu dikirim. Jangan pelit materai ya! Ada beberapa peserta yang digugurkan karena terbukti menempel materai yang sama pada semua dokumen yang mereka upload. Tidak percaya kalau panitia sekejam itu? Googling saja, gan! Syukur-syukur nemu beritanya.
Hasil akhirnya, pengumuman pasca sanggah pada tanggal 15 Agustus menyatakan bahwa terdapat 1445 orang yang berhak memenuhi syarat untuk ikut SKD, which means sekitar 9 orang peserta diterima sanggahannya.
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
Kenang-kenangan live score streaming youtube: link
Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)
SKB Bahasa Asing
Skor TOEFL 475 keatas diberi nilai 100 Skor TOEFL 450-474 diberi nilai 50 Skor TOEFL dibawah 450 diberi nilai 0
SKB Kesehatan Fisik
Pengumuman SKB kesehatan fisik tertanggal 28 November 2021. Diselerenggarakan pada 1-8 Desember 2021. Karena domisili saya di luar negeri jadi saya harus tes sendiri. Biaya tes harus saya tangani sendiri terlebih dahulu, baru di kemudian hari diganti oleh pihak panitia seleksi.
Untuk peserta dalam negeri, tempat dan jadwal penyelenggaraan tes fisiknya sudah ditentukan oleh panitia, memang ngga bisa sebebas saya sih, tapi enaknya mereka ngga perlu mikirin prosedur reimburse.
SKB Esai
Pengumuman SKB esai tertanggal 2 Desember 2021. Readiness Check untuk ujian SKB esai ini dijadwalkan tanggal 5 Desember 2021, memberitahukan bahwa ujian akan dilaksanakan secara online, diawasi via zoom yang harus merekam peserta beserta layar komputer yang digunakannya (ujiannya memerlukan dua device deh intinya).
Ujian ini diadakan tanggal 6-7 Desember 2021 dan saya kebagian kelompok 37 tanggal 7 Desember, sesi 1 jam 9.00-11.30 wib.
Dalam ujian ini, peserta diwajibkan menjawab 3 dari 6 pertanyaan yang diberikan, dengan ketentuan jumlah kata minimal: 300 kata. Jujur, saya agak amburadul disini. Soal yang diberikan bisa dibilang sesuai kisi-kisi, namun sialnya saya tidak sempat belajar. Nasib baik penilaian SKB esai digabung dengan wawancara, sehingga nilai saya masih bisa ketolong dikit. Hehe.
SKB Wawancara
Pengumuman tertanggal 8 Desember 2021. Undangan dikirim lewat email pada tanggal 9 Desember. Email tersebut berisi link zoom yang akan digunakan.
SKB wawancara diadakan tanggal 11-15 Desember 2021. Saya panel 27 jam 8 pagi, hari Senin 13 Desember 2021. Total waktu yang diberikan sekitar 20 menit tapi saya ngga nyampe 20 menit. Jadi agak nervous juga sih, takutnya jawaban saya tidak menarik hati. Interviewer saya total ada 3 orang, wawancara dilakukan dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris, jadi sesuaikan saja dengan bahasa yang dipergunakan interviewernya pas nanya. Berdasarkan sharing-sharing di grup, setiap orang mendapat pertanyaan berbeda-beda. Saya sih lebih banyak ditanyai soal pengalaman kerja yang saya miliki, cuma sedikit pertanyaan teknis yang dilontarkan.
Salah satu pertanyaan yang saya ingat: Jika pimpinanmu di perwakilan nanti memintamu untuk menghapus BMN (barang milik negara) secepatnya, sedangkan kamu belum mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, apa yang harus kamu lakukan?
SKB CAT
SKB CAT di KBRI Kuala Lumpur tanggal 14 Desember 2021, dapet skor 290 dari total nilai 500 yang bisa diraih. Total ada 100 soal, jawaban yang benar akan diberi 5 poin dan jika salah tidak akan dikurangi. Ya, cuma 58 soal yang mampu saya jawab dengan benar. Huehuehe. Syedih.
Kisi-kisi soal ujian diterbitkan tanggal 19 November 2021. Sebenarnya memang cukup banyak waktu saya untuk belajar, tapi mak oi, materi yang harus dipelajari itu juga banyak minta ampun. Kisi-kisinya luas sekali. Jadi selain belajar dan menguasai materi, saya sarankan teman-teman juga mengasah kemampuan untuk menebak jawaban dengan benar.
Pengumuman pra sanggah
Pengumuman diterbitkan tanggal 29 Desember 2022. Diluar prediksi, ternyata saya mampu mendapatkan peringkat 21 dari total 71 orang yang dinyatakan lulus. Skor SKB CAT 290 yang menurut saya mengecewakan, ternyata malah mendongkrak peringkat saya yang sebelumnya hanya 75, menjadi ke 21. Skor SKB CAT teman-teman yang lain ternyata banyak yang lebih ambyar daripada saya.
Sudah mulai lega nih, karena posisi saya kayanya cukup aman, cukup jauh dari batas bawah. Inilah detik-detik saya melayangkan surat pengunduran diri ke perusahaan tempat saya bekerja. Harus cepet-cepet balik ke Indonesia, mempertimbangkan keharusan untuk karantina terlebih dahulu sebelum bisa ngurus-ngurus pemberkasan.
Masa sanggah
Periode sanggah yaitu tanggal 31 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022, periode jawab sanggah di 3-10 januari 2022. Tentu saja masa sanggah yang ini lebih meriah daripada masa sanggah yang sebelumnya. Bagaimana tidak, jumlah peserta yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) ternyata cukup banyak.
Dari total 213 orang yang mengikuti SKB, terdapat 84 orang yang dinyatakan TMS-1 (tidak memenuhi syarat pada salah satu/beberapa/semua tahapan SKB). 77 diantaranya memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan peserta lulus yang berada di peringkat terbawah. Wah meriah sekali grup telegram pada saat itu, banyak yang tidak tau alasan mereka digugurkan. Sampai sekarang pun saya yakin masih banyak yang belum puas dengan keputusan maupun jawaban sanggah dari panitia.
Pengumuman pasca sanggah
Pengumuman pasaca sanggah tertanggal 23 Februari 2022. Secara umum Kemlu menyampaikan bahwa dari semua formasi terdapat 168 peserta yang menyanggah dan 2 diantaranya diterima. Salah satu yang berhasil menyanggah ternyata dari formasi saya, sehingga hasil akhir pasca sanggah posisi saya turun dikit ke peringkat 22. Yoweslah, masih lulus. Rapopo.
Penetapan NIP
Pada tanggal 30 Mei 2022, akhirnya, saya dipanggil untuk menghadiri acara serah terima SK CPNS di markas Pejambon. Tertulis bahwa Hidayat Syah telah resmi diangkat menjadi CPNS terhitung mulai tanggal 1 Mei 2022. Wohooo.
Mulai masuk kerja
Tak lama sejak pemanggilan ke markas Pejambon (yaitu tanggal 2 Juni 2022), kegiatan orientasi pun dimulai.Detail kegiatan orientasi mungkin akan saya tulis kapan-kapan bila ada waktu dan kesempatan (dan mood). Intinya SPMT (Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas) saya tanggal 2 Juni deh. Sekitar 1 tahun kurang 28 hari dari tanggal pengumuman pembukaan seleksi CPNS Kemlu 2021.
Lama ya? Lumayan. Makanya, saran saya mending tetap jalani kerjaan yang sedang dipegang, dan/atau tetap jalani proses seleksi di perusahaan lain yang sedang dilamar, karena sebesar apapun keinginanmu untuk fokus dan lulus cpns, tentu kesehatan kantongmu juga perlu dijaga. Hehehe. Seleksi CPNS sama sekali bukan proses seleksi yang 1-2 bulan bisa selesai.
To recap, ini timeline seleksi CPNS Kemlu tahun 2021:
- Pengumuman pembukaan seleksi CPNS : 30 Juni 2021
- Pengumuman hasil seleksi administrasi pasca sanggah: 15 Agustus 2021
- Pengumuman pelaksaanaan SKD: 26 Agustus 2021
- Jadwal SKD tilok dalam negeri: 2-18 September 2021
- Jadwal SKD tilok luar negeri: 26-27 Oktober 2021 (saya kebagian 26 Oktober)
- Pengumuman hasil SKD: 13 November 2021
- SKB Bahasa asing: 23-24 November 2021 (saya kebagian 24 November)
- SKB Kesehatan Fisik: 1-8 Desember 2021 (peserta tilok LN bebass)
- SKB Esai: 6-7 Desember 2021 (saya kebagian 7 Desember)
- SKB Wawancara: 11-15 Desember (saya kebagian 13 Desember)
- Pengumuman pelaksanaan SKB CAT: 24 November 2021 (saya ujian tanggal 14 Desember)
- Pengumuman hasil akhir pra sanggah: 29 Desember 2021
- Pengumuman hasil akhir pasca sanggah: 23 Februari 2022
- SK pengangkatan CPNS Terhitung Mulai Tanggal: 1 Mei 2022
- Surat Pernyataan Menjalankan Tugas: 2 Juni 2022
- Gaji CPNS pertama: 28 Juli 2022
Coba bandingkan dengan schedule awal:
Semoga kedepannya Kemlu bisa semakin baik dan semakin terdepan lagi. Harapan saya, tulisan ini mampu memberi sedikit pencerahan bagi teman-teman yang juga berminat mengikuti seleksi CPNS Kemlu di tahun-tahun berikutnya.